Pernyataan pemerintah untuk memperketat penjagaan di Pos Perbatasan sebagai pintu masuk di Kabupaten Malaka untuk mendeteksi para pelaku perjalanan ternyata hanya sebuah pernyataan tanpa ditindak lanjuti dengan aksi nyata di lapangan.
Para pelaku perjalanan dari luar Malaka terlihat bebas masuk daerah Malaka tanpa diperiksa petugas sehingga berpelung meningkatkan penyebaran Covid 19 di daerah ini.
Seperti disaksikan wartawan media ini, Jumat (13/8-2021)pukul 23.30 WITA di Pos Penjagaan Lamea di Perbatasan Malaka – TTS terlihat pos penjagaan Covid 19 tidak berpenghuni dan lampu pos dalam keadaan padam.
Dalam kurun waktu 20 menit saja sesuai pantauan media ini terdapat beberapa mobil rental dan truk pengangkut barang dari Kota Kupang masuk ke Malaka melewati Pos Lamea tanpa melalui standart pemeriksaan petugas di batas sehingga berpotensi bisa menyebarkan Covid 19 yang dibawa pelaku perjalanan dari Kota Kupang.
Warga Wewiku, Edu Nahak kepada wartawan sangat menyayangkan tidak ada petugas yang melaksanakan tugas penjagaan di batas Lamea sebagai pintu masuk para pelaku perjalanan dari Kota Kupang dan TTS menuju Malaka.
” Harusnya tim gabungan baik TNI- Polri – Dinas Perhubungan dan Petugas Kesehatan harus berjaga di daerah perbatasan masuk Malaka tetapi fakta di Lamea tidak ada petugas yang berjaga ditempat itu sehingga para pelaku perjalanan bebas masuk Malaka tanpa diperiksa”
” Ini ironis sekali. Bupati Malaka dalam pernyataan yang dilansir berbagai media untuk perang melawan Covid 19 tetapi fakta di lapangan tidak seperti itu, contohnya seperti Pos Lamea tadi malam tidak ada penjagaan oleh satu orang petugaspun”
” Di Pos Lamea, dalam 24 jam tidak boleh kosong karena pelaku perjalanan tetap masuk ke Malaka termasuk di malam hari. Apalagi di Kota Kupang saat ini berada di lefel 4 dan zona merah sehingga berpeluang bagi para pelaku perjalanan bawa masuk Virus Covid 19 ke Malaka”
Warga Malaka lainnya, Paulus Jobul mengatakan sebaiknya pemerinrah lebih serius dan fokus tangani Penyebaran / penularan Covid 19 dengan melakukan pengetatan di pintu perbatasan masuk Malaka .
” Jangan kasih kendor penjagaan di pintu masuk Malaka karena berpotensi sebagai sumber penyebaran Covid 19″
” Dengan melakukan penjagaan di Pintu perbatasan sangat efektif untuk melakukan kegiatan Surveylance untuk mendeteksi secara dini para pelaku perjalanan sehingga tidak menjadi sumber penyebaran virus”
Kalak BPBD Kabupaten Malaka, Gabriel Seran dan Kadis Kesehatan Kabupaten Malaka, Frida Fahik saat dikonfirmasi melalui pesan WhatShapp belum merespon. ( boni)